Public Health

BAGIAN KOMPLEK PEMBICARAAN TATAP MUKA

Model komunikasi tatap muka yang dikembangkan oleh para ahli teori dan peneliti komunikasi selama 50 tahun terakhir mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi saat kita berbicara satu sama lain. Ternyata apa yang kita katakan di antara baris-baris tentang diri kita dan hubungan kita dengan orang lain sebenarnya membentuk makna baris-baris yang kita sampaikan tentang topik percakapan. Ini adalah wahyu penting karena membantu menjelaskan mengapa kita adalah komunikator yang efektif dalam beberapa situasi dan tidak dalam situasi lain.

Pada 1950-an, kami telah menyusun model dasar yang mengatakan bahwa setiap momen tatap muka memiliki pengirim, pesan, saluran, dan penerima. Kami juga menambahkan dua konsep tambahan: kebisingan (apa pun yang mengganggu pengiriman pesan) dan umpan balik (tanggapan verbal langsung penerima terhadap apa pun yang dikatakan pengirim). Ketika model mulai bekerja, para ilmuwan mulai menyadari bahwa apa yang ada di kepala orang sebenarnya bukanlah kebisingan melainkan pengalaman pribadi mereka. Apa yang diterima penerima dari kata-kata kita mungkin bukan makna kita, tetapi makna yang mereka masukkan ke dalam kata-kata saat mereka masuk.

Yang menarik dari ini adalah mengalihkan fokus kita dari pengirim ke penerima. Setelah 2.000 tahun analisis retoris yang berfokus pada pengirim, kami menempatkan penerima sebagai pusat analisis kami. Ketika pemikiran dan penelitian kami berkembang, kami juga menyadari bahwa kami perlu beralih dari penekanan tradisional kami pada kata-kata ke fokus pada hubungan antara kata-kata dan tampilan nonverbal dalam analisis kami tentang aliran pesan yang berkelanjutan dan simultan.

Sistem pembicaraan tatap muka diuraikan dalam serangkaian aksioma yang diterbitkan oleh Paul Watzlawick dalam salah satu risalah klasik tentang pembicaraan antarpribadi, Pragmatik Komunikasi Manusia. Aksioma pertama adalah bahwa dalam situasi tatap muka, komunikasi tidak dapat dihindari. Anda tidak perlu mengucapkan sepatah kata pun; segera setelah Anda berada di depan seseorang, Anda memberi tahu mereka sesuatu. Aksioma kedua mengatakan bahwa komunikasi tatap muka selalu menggabungkan kata-kata dan nonverbal. Apa yang Anda katakan dan bagaimana Anda mengatakannya terikat bersama dan kedua tingkat ini dapat memperkuat atau bertentangan satu sama lain. Aksioma ketiga adalah selalu tentang konten dan hubungan pada saat yang bersamaan. Aksioma keempat mengatakan bahwa semua komunikasi adalah simetris atau komplementer. Komunikasi tatap muka adalah proses pertukaran dan penyesuaian timbal balik, dan aksioma kelima adalah bahwa proses ini diselingi secara berbeda oleh masing-masing peserta.

Komunikasi sehari-hari

Pikirkan saat ketika Anda sedang berbicara dengan seseorang, ketika Anda berpikir Anda sudah sangat jelas dalam berbicara, tetapi mereka tampaknya tidak mengerti. Bagaimana konsep tersebut membantu Anda menjelaskan mengapa momen komunikasi yang tidak efektif ini terjadi?

Dengarkan baik-baik saat seseorang memberi tahu Anda tentang percakapan dengan orang lain yang tidak berjalan dengan baik (atau ingat seseorang menceritakan kisah seperti itu kepada Anda baru-baru ini). Orang menekankan alur pembicaraan untuk melayani diri mereka sendiri. Apakah ini membantu menjelaskan cara cerita akan terbentuk dalam komunikasi?

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page