Public Health

Bulan Ramadhan Ditengah Pandemi Covid 19

Penulis #Ronal Surya Aditya

Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti, bulan penuh rahmat dan ampunan bagi umat muslim. Ramadhan satu-satunya nama bulan yang diabadikan Allah dalam Al-Qur’an, di dalamnya terdapat malam yang digambarkan lebih baik dari seribu bulan (lailatul qodar).  Berbagai keistimewaan pada bulan ini kita dianjurkan bergembira dan bersukacita dalam menyambutnya.Namun, kegembiraan tersebut dilingkupi juga dengan kesedihan. Ada tamu tak terduga yang akan menemani kita selama Ramadhan nanti, bahkan beberapa bulan kedepannya.

Berbulan-bulan sudah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melanda dunia.Virus yang berawal dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei Cina ini dalam waktu singkat menyebar ke lebih dari 200 negara di dunia tak terkecuali Indonesia. Pada 11 Maret 2020, WHO (World Health Organization) pun mengumumkannya sebagai pandemi global. Pemerintah Indonesia meresponnya dengan menyatakan status Bencana Nasional dan kemudian mengeluarkan aturan sosial distancing (diubah jadi physical distancing) guna mencegah penularan lebih masif.Ramadan dalam suasana yang berbeda dari biasanya seiring dengan merebaknya pandemi virus corona.Hal tersebut di respon cepat oleh Kementerian Agama (Kemenag) dengan menerbitkan edaran No 6 tahun 2020 terkait Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441H.

Selain itu WHO pada tanggal 15 April 2020 memberikan panduan, panduan tersebut untuk muslim yang melaksanakan Ramadhan pada masa pandemik corona. Sebagian masyarakat memiliki pertanyaan bagaimana menjalani ramadhan dengan kondisi Covid-19 seperti ini? Bagaimana saat ada perkumpulan, apa yang harus dipertimbangkan? Penulis akan merangkum bagaimana cara agar tetap sehat dan tidak tertular Covid-19 selama bulan Ramadhan :

KEGIATAN KEAGAMAAN DAN SOSIAL DILAKUKAN DI RUMAH

Semua ibadah dalam bulan Ramadhan perlu mempertimbangkan untuk dilakukan di rumah, hal ini akan butuh adaptasi karena kondisi sekarang berbeda dengan kondisi sebelumnya. Ibadah Salat Tarawih menjadi kegiatan tahunan yang dilakukan umat Islam selama bulan Ramadan.Terasa kurang jika bulan ramadhan tidak melakukan sholat tarawih berjamaah, tetapi hal ini harus ditahan terlebih dahulu karena dalam kondisi pandemi covid-19.Anda harus melakukan Tarawih secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah.

Lakukan kegiatan sahur dan berbuka puasa oleh individu atau keluarga inti di rumah.Hindari kegiatan tahunan seperti sahur on the road atau buka puasa bersama di luar rumah.Lebih baik menahan diri untuk tidak berkumpul bersama dulu selama wabah Covid-19 masih mudah menular.

Anda dan keluarga harus mempertimbangkan kegiatan tilawah atau tadarus Al-Qur’an yang bisa dilakukan di Masjid kini sebaiknya dilakukan di rumah masing-masing terlebih dahulu.Selain itu selama pandemi ini itikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan dilaukan di Masjid/Musala sebaiknya ditiadakan dan berdiam diri di rumah saja untuk mencegah penyebaran virus corona.

Hindari kegiatan Salat Tarawih keliling (tarling), Takbiran keliling, dan tablig akbar dengan menghadirkan penceramah dan massa dalam jumlah besar. 

Membatalkan pertemuan sosial dan keagamaan harus dipertimbangkan secara serius.Pemerintah dan pemuka agama setempat perlu mempertimbangkan setiap keputusan untuk membatasi, memodifikasi, menunda, membatalkan, atau melanjutkan dengan mengadakan pertemuan massal harus didasarkan pada penilaian risiko.

Kegiatan lain seperti Silahturahmi yang biasa dilakukan dengan bertemu, di modifikasi dengan melalui video call. Pengumpulan dan pengambilan zakat fitrah berdasarkan anjuran kementrian agama melalui layanan jemput zakat dan transfer layanan perbankan untuk menghidari pengumpulan massa.

Hal-Hal Yang Perlu Anda Pertimbangan

a. Pentingnya Jaga Jarak

  • Selalu menjaga jarak fisik setidaknya 1 meter setiap orang.
  • Gunakan salamyang menghindari kontak fisik, seperti melambaikan tangan, mengangguk, atau menempatkan tangan di atas hati.

b. Nasihat untuk Kelompok berisiko tingg

  • Beri informasi orang yang merasa tidak enak badan atau memilikinyagejala COVID-19 untuk menghindari acara keagamaan dan ikuti pedoman Kemenkes tentang tindak lanjut dan manajemen kasus simtomatik.
  • Mendesak orang tua dan siapa saja yang memilikikondisi medis (seperti penyakit jantung, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker) tidak untuk menghadiri pertemuan, karena merekarentan terkena COVID19.

Tindakan Mitigasi Untuk Pertemuan Fisik

Langkah-langkah berikut harus diterapkan pada pertemuan apa pun terjadi selama Ramadhan, seperti shalat, ziarah, dan jamuan makan atau jamuan bersama.

a. Lokasi

  • Pertimbangkan untuk mengadakan acara di luar ruangan jika memungkinkan; jika tidak, pastikan lokasi dalam ruangan sudah memadai ventilasi dan aliran udara.
  • Persingkat acara untuk membatasi potensi paparan
  • Berikan pilihan untuk mengadakan layanan yang lebih kecil, lebih sedikit peserta dengan waktu secara bertahap, daripada pertemuan yang besar.
  • Patuhi jarak fisik di antara peserta, ketika duduk dan berdiri, termasuk ketika berdoa, melakukan wudhu, serta penyimpanan sepatu dan sandal.
  • Mengatur jumlah dan jarak aliran orang yang masuk, jalan dan berangkat dari ruang ibadah, situs ziarah, atau tempat lain untuk memastikan jarak aman
  • Pertimbangkan mempunyai riwayat setiap peserta yang hadir. Penyakit, riwayat perjalanan, dll

b. Tambahan setelah wudhu.

Umat Islam melakukan wudhu sebelum shalat, yang membantu menjaga kebersihan kesehatan. Langkah-langkah tambahan berikut harus dipertimbangkan:

  • Pastikan fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air secara memadai dan berikan alkohol dengan tangan (setidaknya 70% alkohol) di pintu masuk dan di dalam masjid.
  • Pastikan ketersediaan tempat sampah dan menjamin pembuangan limbah yang aman.
  • Mendorong penggunaan sajadah pribadi.
  • Menyediakan poster dan himbauantentang jarak fisik, kebersihan tangan, etika batuk, dan pesan umum tentang pencegahan COVID-19.

C. Lingkungan masjid yang sering dibersihkan

  • Menerapkan pembersihan rutin tempat-tempat di mana orang berkumpul sebelum dan sesudah setiap acara, menggunakan deterjen dan desinfektan.
  • Jaga kebersihan Lingkungan Masjid.
  • Sering-sering bersihkan benda yang sering disentuh seperti gagang pintu, sakelar lampu, dan pegangan tangga dengan deterjen dan desinfektan.

PENINGKATAN KESEHATAN

Puasa

Orang sehat wajib berpuasa selama bulan Ramadhan ini seperti tahun-tahun sebelumnya, sementara pasien COVID-19 dan orang yang memiliki penyakit, dapat mempertimbangkan kondisi kesehatannya.Terkait berbuka puasa harus berkonsultasi dengan dokter.

Aktivitas Fisik

Selama pandemi COVID-19, banyak orang dibatasi dalam gerakan mereka; tetapi, jika pembatasan memungkinkan, selalu lakukan latihan menjaga jarak fisik dan kebersihan tangan yang baik bahkan selama aktivitas olahraga apa pun. Sebagai pengganti kegiatan di luar ruangan, gerakan fisik dalam ruangan dan kelas aktivitas fisik online dianjurkan.

Diet Sehat Dan Nutrisi

Nutrisi dan hidrasi yang tepat sangat penting selama bulan Ramadhan.Menu yang Anda konsumsi di malam hari harus mencukupi kebutuhan nutrisi di siang hari ketika Anda berpuasa.”Saat berpuasa tetap pola gizi seimbang ya, pada prinsipnya sama dengan berpuasa atau tidak. Setiap hari harus ada karbohidrat, protein, lemak dan mikronutrien dari sayur dan buah,” kata Dr Eni Gustina MPH. Saat berbuka puasa, makanlah yang manis dan tak langsung makan besar. Makanan yang manis diperlukan untuk mengisi perut yang kosong dan membuat lambung tidak kaget. Makan sahur, makanlah dengan porsi seperti makan siang karena itu modal energi untuk berpuasa hingga 12 jam ke depan.

Penggunaan Tembakau

Penggunaan tembakau tidak disarankan dalam situasi apa pun, terutama selama Ramadhan dan pandemi COVID-19. Perokok yang sering, mungkin sudah memiliki penyakit paru-paru, atau kapasitas paru-paru berkurang, yang sangat meningkatkan risiko penyakit COVID-19 yang serius.Saat memegang rokok, jari-jari (dan kemungkinan rokok yang terkontaminasi) menyentuh bibir, yang meningkatkan kemungkinan virus memasuki sistem pernapasan.

MEMPROMOSIKAN KESEHATAN MENTAL DAN PSIKOSOSIAL

Terlepas dari Ramadhan yang berbeda dalam praktik tahun ini, penting untuk meyakinkan umat muslim, bahwa mereka masih dapat bersyukur, meningkatkan ibadah, berdoa, berbagi, dan peduli,  semuanya dari jarak yang sehat. Memastikan bahwa keluarga dan teman, saat bertemu memepertimbangkan jarak fisik; mengajari dan menggunakanvideo call untuk interaksi.Mengajarkandoa khusus untuk orang sakit, memberikan pengetahuan dan saling mengigatkan dalam kebaikan adalah metode untuk mengisi Ramadhan sambil menjaga kesehatan masyarakat.

*Penulis mohon ijin memberikan puisi :

RINDU YANG TAK TERTAHAN

Langit serasa teduh memayungi semua

Matahari terasa menyejukkan jiwa

Bumi bergerak tanpa gelisah

Udara murni dihirup dengan sempurna

Semua seakan menyambut bulan yang indah

Suara adzanmu sungguh sempurna

Masjid tempat manusia menghabiskan waktunya

Jika beribadah berlipat-lipat pahalanya

Engkau turunkan makhluk yang tidak kami duga

Tak perlu sebesar semesta

Tapi sangat membelalakkan mata kita

Membuat kami semakin berdzikir dan berpikir 

Sekarang terasa berbeda

Apakah ini akan membuat kita berubah?

Menjadi manusia sempurna atau manusia hina

Rasa yang tak bisa sirna

Hembusan nafas tak pernah ku lupa

Dosa penyesalanku bukan hanya karena maksiatku

Tapi menyiakan waktu untuk hal yang tak guna

Mata ku selalu melihat Asma Mu

Ku tak mau pujian manusia

Karena itu fana

Ku mau di langit riuh nama ku

Bahkan diri ini merasa tak ada

Kutulis ini bukan karena ku mampu

Tapi karena aku malu

Aku rindu

Artikel Terkait

Satu Komentar

  1. Mantap pak di bulan ramadhan ini walaupun ada wabah covid-19 tetap berikhtir dan tetap tawakal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page