KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
Dunia yang berkembang dengan pesat dan didukung dengan semangkin canggihnya teknologi informasi memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap terjadinya penyimpangan perilaku yang banyak melanda para remaja yang masih mencari jati diri dan. Kehidupan malam yang banyak digemari kaum muda di daerah perkotaan dan keadaan himpitan ekonomi yang dapat memberikan kontribusi yang relevan ata terjadinya Kehamilan Tidak Diinginkan yang dapan merugikan kaum perempuan secara tidak langsung. KTD di Indonesia sudah cukup mengkhawatirkan dengan dilihat dari data aborsi yang semakin lambat tahun semangkin meningkat.
Menurut Prof. Wimpie Pangkahila (2001) saat ini telah terjadi perubahan pandangan terhadap perilaku seks. Seks tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang sakral dan tidak dikaitannya dengan proses prokreasi. Akibatnya, perilaku seks masyarakat begitu bebas dan tidak terikat oleh norma-norma yang sebelumnya berlaku. Berikut faktor-faktor penyebabnya: (1). Longgarnya pengawasan orang tua akibat dari kesibukannya; (2). Pola pergaulan yang semangkin bebas, sementara orang tua tetap mengijinkan; (3). Lingkungan masyarakat yang semangkin permisif; (4). Semangkin banyaknya hal yang memberikan rangsangan seksual; (5). Fasilitas yang mendukung untuk memiliki, menikmati hal-hal yang memberikan rangsangan.
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi meliputi: 1). Konseling dan informasi keluarga berencana (KB); 2). Pelayanan kehamilan dan persalinan (termaksuk pelayanan aborsi yang aman, pelayanan bayi baru lahir inconatal); 3). Pengobatan infeksi saluran reproduksi dan penyakit menular seksual (PMS) termaksuk pencegahan kemandulan-konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR); 4). Konseling informasi dan reproduksi (KIR) mengenai kesehatan reproduksi. Bagi sebagian besar anak muda, usia antara 12-16 tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh dengan kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Tak dapat disangkal, selama kehidupan janin dan tahun pertama atau kedua setelah kelahiran, perkembangan berlangsung secara cepat dan lingkungan yang baik semangkin lebih menentukan, tetapi yang bersangkutan sendiri bukanlah remaja yang bukan memperhatikan
Menurut UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan pelaksanaan Kesehatan Reproduksi dan Kesehatan Kerja. Pada Pasal 71 tentang Kesehatan Reproduksi dinyatakan, ruang lingkup kesehatan reproduksi mencakup saat sebelum hamil, waktu melahirkan dan sesudah melahirkan, pengaturan kehamilan, alat kontrasepsi, kesehatan seksual serta kesehatan sistem reproduksi. Menurut undang-undang perkawinan No. 1 tahun 1974 pasal 7 bahwa perkawinan diijinkan bila laki-laki berumur 19 tahun dan wanita berumur 16 tahun. Namun pemerintah mempunyai kebijakan tentang perilaku reproduksi manusia ditegaskan dalam UU No. 10 Tahun 1992 yang menyebutkan bahwa pemerintah menetapkan kebijakan upaya penyelenggaraan Keluarga Berencana, perkawinan diijinkan bila laki-laki berumur 21 tahun dan perempuan berumur 19 tahun. Sehingga perkawinan usia muda adalah perkawinan yang dilakukan bila pria kurang dari 21 tahun dan perempuan kurang dari 19 tahun.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) secara global terdapat 28 kasus per 1.000 perempuan setiap tahunnya. Jumlahnya naik dari 44% di tahun 1995 menjadi 49% pada tahun 2008.Angka kejadian aborsi di Indonesia yang mencapai angka 2,5juta/tahun. Dari hasil survei terakhir di 33 provinsi pada tahun 2008 oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dilaporkan 63% remaja di Indonesia pada usia antara SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah ironisnya 21% di antaranya dilaporkan melakukan aborsi. Persentase remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan data penelitian pada 2005-2006 di kota-kota besar, angka itu sempat berada pada kisaran 47,54 persen. Namun, hasil survei terakhir 2008 meningkat menjadi 63 persen (BKKBN, 2008). Menurut WHO (2009) sekitar 16 juta perempuan berusia 15-19 tahun melahirkan tiap tahun, 95% kelahiran tersebut terjadi pada negara dengan pendapatan yang rendah dan menengah. Angka rata-rata dari remaja yang melahirkanpada negara dengan pendapatan menengah lebih tinggi dua kali dibandingkan negara dengan pendapatan yang tinggi. Memiliki anak di luar nikah merupakan hal yang tidak biasa di banyak negara, sehingga bila terjadi kehamilan di luar nikah biasanya akan berakhir dengan tindakan aborsi
Sebagai konsekwensi dari kondisi kehamilan yang tidak direncanakan, ada dua pilihan. Pertama, tetap melanjutkan kehamilannya. Kedua, tidak melanjutkan kehamilannya atau melakukan upaya menggugurkan kandungannya. Kehamilan tidak dikehendaki ini bisa berakibat pada usaha-usaha menghentikan proses kehamilan (dengan sengaja). Kehamilan tidak dikehendaki ini dibedakan menjadi mistimed pregnancy (kehamilan tidak berada dalam waktu yang tepat) dan unwanted pregnancy (kehamilan yang tidak diinginkan). Kehamilan tidak pada waktu yang tepat ini dikenal sebagai kehamilan yang tidak direncanakan (unplanned pregnancy). Yang membeda kan kedua kehamilan itu adalah alasannya. Kehamilan jenis pertama adalah bukan persoalan tidak menghendaki kehamilan, tetapi waktunya yang tepat. Ada kebutuhan ruang dan waktu yang diperlukan untuk si ibu hamil dan melahirkan. Sementara itu, kehamilan tidak diinginkan sebenarnya lebih pada persoalan keberadaan kehamilan itu. Bila tidak ada hambatan sosial-kultural (dan agama), maka bisa saja seorang ibu akan memilih menghentikan kehamilan.
KTD adalah kehamilan yang karena suatu sebab keberadaannya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orang tua bayi (Humas Pemerintah Kabupaten Pemalang, 2008). KTD bisa dialami oleh perempuan yang sudah menikah maupun yang belum menikah disebabkan karena hubungan seks pra nikah yang dilakukan. Sebagian dari perempuan yang melakukan hubungan seks pranikah adalah remaja.
Kematangan organ seks dapat berpengaruh bila remaja tidak mampu mengendalikan rangsangan seksualnya, sehingga tergoda untuk melakukan hubungan seks pra nikah. Hal ini akan menimbulkan akibat yang dapat dirasakan bukan saja oleh pasangan, khususnya remaja putri tetapi juga orang tua, keluarga dan masyarakat.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kehamilan Remaja
Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepulh atau dua puluh tahun yang lalu. Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman bahkan sampai berhubungan seksual. Hal ini berimbas dari pola pergaulan remaja yang bebas. Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin yang berbeda dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.
Berikut akan dijelaskan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja menurut Maurer dan Smith (2010), karena ternyata 80% kehamilan remaja adalah tidak diinginkan. Sebagian besar remaja mengenal hubungan seks melalui media berpacaran.
1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure
Menurut Kalmuss et al (2003, dalam Maurer & Smith 2010) masa remaja adalah masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat. Tekanan teman sebaya mempengaruhi remaja untuk terlibat dalam aktivitas seksualnya. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Wong (2000) bahwa remaja dihadapkan pada harapan adanya perilaku peran seksual yang matang baik dari teman sebaya maupun orang dewasa. Remaja yang terlibat dalam aktivitas seksual biasanya mempunyai teman yang melakukan hal itu juga.
2. Peran seksual yang pervasive dari media
Remaja sering terekspose dengan paparan dari media terkait seks, aktivitas seksual dan pentingnya menjadi orang yang menarik perhtian lawan jenis. Hal ini menjadikan remaja terjebak pdalam perilaku seks pra nikah, yang antara lai berujung pada KTD
3. Aktivitas seksual yang terpaksa
Semangkin muda usia remaja, semangkin mudah untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang terpaksa. Akibat dari proses kurangnya pematangan seksual ini sering kali menimbulkan permasalahan tersendiri bagi remaja perempuan.
4. Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi
Peningkatan aktivitas seksual remaja tidak diimbangi dengan peningkatan pengetahuan tentang fungsi seksual, control kehamilan dan pro-creation. Remaja juga kurang memahami tentang masa rentan dalam siklus menstruasi. Hal ini yang menyebabkan remaja kurang dapat menyesuaikan aktivitas seksual dengan masa subur dalam siklus haidnya.
5. Misuse atau kontrasepi
Remaja kurang mengetahui metode kontrasepsi yag spesifik dan penggunaan kontrasepsi yang tepat.
6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
Perencanaan masa remaja minimal. Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka. Walaupun jika melihat dari perkembangan kognitif mereka, remaja sudah dapat memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan.
Memang promosi kesehatan ini sangat berperan penting agar masyarakat tau akan bahayanya jika hamil di usia yang sangat muda, maka hal ini sangat penting sekali, seperti artikel ini seharusnya kalangan orang tua membaca artikel ini agar tau bagaimana mendidik anaknya dan artikel ini sangatlah cocok disebarkan kekalangan remaja agar kalangan remaja juga tau bagaimana berbahaya hamil di usia yang masih belia dan kehamilan tidak diinginkan tersebut sangat menghancurkan masa depannya.
Promosi kesehatan mengenai kehamilan yang tidak diinginkan itu sangat penting dilakukan suapaya Masyarakat dan para orang tua bisa memahami dan bisa lebih menjaga anak” nya mengenai betapa bahayanya hamil diusia muda .maka dari itu artikel ini sangat penting disebar luaskan agar masyarakat tau khususnya para remaja tentang bahanya hamil di usia yang masih sangat muda itu bisa menghancurkan dan bisa membahayakan nyawanya.
Nama : Satya Julianti Anggreini
NIM : 191141060
Mata Kuliah : Pendidikan Kesehatan dan PromKes
Tujuan pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku individu dalam bidang kesehatan.
Promosi kesehatan adalah kombinasi upaya- upaya pendidikan , kebijakan (politik), peraturan dan organisasi untuk mendukung kegiatan- kegiatan dan kondisi hidup yang menguntungkan kesehatan individu , kelompok/komunitas.
Faktornya ada tiga yaitu
1.presdisposing : pengetahuan, sikap, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat/nilai dan norma, self efficacy.
2. Enabling : dukungan (dukungan teman sebaya, dungungan keluarga/dukungan masyarakat/dukungan kelompok).
3. Reinforcing : akses pelayanan, sarana dan prasarana, pengaturan sebagai pengikat.
Dari ketiga faktor diatas tersebut menentukan terbentuknya yang diharapkan dari perilaku yang baik dalam sebuah kesehatan yang saling berkesinambungan.
Nama : shindy larasati
Nim : 191141062
Prodi : S1 ilmu keperawatan
Semester : 2B
Terimakasih atas ilmunya pak dan artikel yang bapak berikan sangat bermanfaat khususnya untuk saya pribadi.
Saya setuju dengan materi dalam artikel yang bapak berikan mengenai seks tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang sakral dan tidak dikaitannya dengan proses prokreasi. Akibatnya, perilaku seks masyarakat begitu bebas dan tidak terikat oleh norma-norma yang sebelumnya berlaku. faktor-faktor penyebabnya: (1). Longgarnya pengawasan orang tua akibat dari kesibukannya; (2). Pola pergaulan yang semangkin bebas, sementara orang tua tetap mengijinkan; (3). Lingkungan masyarakat yang semangkin permisif; (4). Semangkin banyaknya hal yang memberikan rangsangan seksual; (5). Fasilitas yang mendukung untuk memiliki, menikmati hal-hal yang memberikan rangsangan.
Promosi kesehatan saat ini tidah harus secara lngsung tapi bisa lewat media sosial seperti saat ini. Dimana saat ini irang lebih senang membuka media sosial. Dengan adanya artikel ini ditujukan agar para orang tua dan para remaja dapat paham akan sex, agar tidak salah jalan serta tau apa resiko yang akan terjadi kedepan sampai dengan hamil yang tak diinginkan ini.
Nama : indri yani okta brianti
Nim :191141032
Mata Kuliah : Pendidikan Kesehatan dan PromKes
Tujuan pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku individu dan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Promosi kesehatan adalah kombinasi upaya- upaya pendidikan , kebijakan (politik), peraturan dan organisasi untuk mendukung kegiatan- kegiatan dan kondisi hidup yang menguntungkan kesehatan individu , kelompok/komunitas.
Faktornya ada tiga yaitu
1.presdisposing : pengetahuan, sikap, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat.( lah disini sangat penting, memberi pengetahuan peran faktor presdisposing, bagaimana pengetahuan bahaya hamil yang tidak diinginkan dan cara pencegahan)
2. Enabling : dukungan (dukungan teman sebaya, dungungan keluarga/dukungan masyarakat/dukungan kelompok, hal ini penting terutama keluarga memberi dukungan moral dan didikan yang baik).
3. Reinforcing : akses pelayanan, sarana dan prasarana, pengaturan sebagai pengikat. ( saat pemberian pengetahuan memberi contoh bagaimana buruknya jika mengandung diusia yang masih dini)
Dari ketiga faktor diatas tersebut menentukan terbentuknya perilaku yang diharapkan untuk mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan seperti hamil yang tidak diinginkan dari perilaku yang baik dalam sebuah kesehatan yang saling berkesinambungan.
Nama : Mega Putri Auliya
Nim :191141044
Mata Kuliah : Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan sangat penting baik di kalangan anak-anak samapi dewasa. Seperti artikel di atas tentang kehamilan yang tidak di inginkan disini promosi kesehatan juga berperan, dengan adanya penyuluhan kesehatan, para remaja bisa berfikir mana yg baik di lakukan dan tidak dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Baik seperti yang pak eko jelaskan
Materi di atas dapat di simpulkan bawah
Kehamilan tidak di inginkan ini berhubungan dengan materi yang bapak berikan hari ini yang mencangkup promosi kesehatan yaitu kegiatan organisasi untuk mendukung kegiatan dan kondisi hidup yang menguntungkan bagi individu, kelompok maupun komunitas tiga faktor
Yaitu faktor predisposisi, faktor enabling dan faktor feinforcing. Kenapa mencangkup tiga faktor ini karna ketika faktor ini menentukan terbentuknya perilaku yang di harapkan dari perilaku yang buruk menjadi perilaku baik akan sebuah kesehatan.
Oleh karena itu inilah pentingnya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi kita semua.
Terimakasih pak eko.
Nama : Talitha Octhaverina B
Nim : 191141068
Melalui artikel ini dapat dilihat bahwa promosi kesehatan sangat penting adanya, guna untuk meminimalisir kehamilan masa muda atau kehamilan yang tidak diinginkan. Dengan mengetahui faktor faktor pemicu atau faktor yang berkaitan dengan kehamilan masa remaja ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan edukasi kepada para anak-anak yang beranjak remaja, paling tidak dengan mengetahui faktor faktor pemicu dapat meminimalisir hal tersebut.
Selain para petugas kesehatan yang memberikan edukasi, orang tua juga berperan penting dalam memberikan pendidikan seks.
Nama : Devi insulina br sinulingaa (191141016)
Promosi kesehatan merupakan ilmu dan seni membantu masyarakat menjdikan gaya hidup Meraka sehat optimal.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Promosi Kesehatan1.
Predisposing Factors (Faktor Predisposisi)
Faktor yang mempermudah dan mendasari untuk terjadinya perilaku tertentu. Yangtermasuk dalam kelompok faktor predisposisi:
Pengetahuan
Sikap
nilai-nilai budaya
persepsiFaktor pedisposisi juga dipengaruhi beberapa karakteristik individu:
umur
jenis kelamin
tingkat pendidikan
pekerjaan
2.Reinforcing Factor (Faktor Penguat)
Faktor yang memperkuat (atau kadang-kadang justru dapat memperlunak) untukterjadinya perilaku tersebut. Atau bisa diartikan sebagai faktor penguat bagi seseoranguntuk mengubah perilaku seperti tokoh masyarakat, undang-undang, peraturan-peraturandan surat keputusan. Kelompok faktor penguat meliputi
Pendapat
dukungan sosial
pengaruh teman
kritik baik dari teman-teman sekerja atau lingkungan bahkan juga saran
umpan balik dari petugas kesehatan
3.Enabling Factors (Faktor Pemungkin)
Akses pelayanan sarana dan prasarana dalam peraturan sebagai pengikat
Promosi kesehatan kehamilan di luar nikah atau kehamilan dini harus di lakukan dengan menggunakan media sosial atau dengan promosi kesehatan secara langsung di tempat yang sering terjadi nikah muda / tempat seks bebas dan perlunya juga pengawasan dari orangtua dan remaja. Supaya meminimalisir terjadinya resiko hamil diluar nikah. Karena hamil diluar nikah dapat menyebabkan penyakit-penyakit HIV AIDS, karena kita tidak tau apakah dia mempunyai penyakit bawaan atau tidak. Maka pentingnya promosi kesehatan tentang hamil yang tidak di inginkan.
Dalam artikel ini sangat membantu untuk memberikan pengetahuan yang lebih bagi pembacanya, karena pada saat ini banyaknya sex bebas pada kalangan remaja, karena kurangnya perhatian dari orang tua maupun pemerintah sendiri. Melalui promkes kita dapat memberikan edukasi bagaimana dampak bahaya nya sex bebas sehingga bisa berkurangnya angka kehamil diluar pernikahan selain itu juga meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan kita sebagai remaja, pemberi edukasi atau pun sebagai orangtua.
Nama : shindy larasati
Nim : 191141062
Prodi : S1 ilmu keperawatan
Semester : 2B
Terimakasih atas ilmunya pak dan artikel yang bapak berikan sangat bermanfaat khususnya untuk saya pribadi.
Saya setuju dengan materi dalam artikel yang bapak berikan mengenai seks tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang sakral dan tidak dikaitannya dengan proses prokreasi. Akibatnya, perilaku seks masyarakat begitu bebas dan tidak terikat oleh norma-norma yang sebelumnya berlaku. faktor-faktor penyebabnya: (1). Longgarnya pengawasan orang tua akibat dari kesibukannya; (2). Pola pergaulan yang semangkin bebas, sementara orang tua tetap mengijinkan; (3). Lingkungan masyarakat yang semangkin permisif; (4). Semangkin banyaknya hal yang memberikan rangsangan seksual; (5). Fasilitas yang mendukung untuk memiliki, menikmati hal-hal yang memberikan rangsangan.
Dan dari situ kita bisa mengatahui pentingnya promosi kesehatan dalam meminimalisir kehamilan pra nikah atau kehamilan pada masa muda.
Nama: fersalin Oktovina umbora
Nim:191141020
Pertanyaan dari materi hari dan artikel tersebut yaitu melangsungkan bagaimana cara kita menyikapi hal itu dengan melakukan promosi kesehatan,
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Agar promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis, terarah dan terencana sesuai konsep promosi kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan hanya sebagai objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari pengkajian, perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pemantauan dan penilaian.
Dan agar promosi kesehatan berjalan secara efektif dan efesien maka pesan harus sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan / masalah sasaran. Sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat khususnya perilaku masyarakat. Karena terbatasnya sumber daya, akan tidak efektif apabila upaya atau kegiatan promosi kesehatan langsung dialamatkan kepada masyarakat, oleh karena itu perlu dilakukan pentahapan sasaran promosi kesehatan.
Agar tingkat kehamilan pada wanita berkurang dengan adanya pelaksanaan promosi kesehatan yang baik serta bimbingan kepada masyarakat atas promosi kesehatan yang sedang berlangsung
Nama : Maulidatul Mas’udah
NIM : 191141042
Kehamilan yang tidak diinginkan adalah kejadian yang diinginkan oleh salah satu atau kedua orang tua dari bayi tsb. Namun, hal itu biasa terjadi karena pergaulan yang bebas dan kemungkinan besar tidak bisa menahan hasratnya
Perilaku tersebut masuk dalam 3 faktor penyebab terbentuknya perilaku menurut (green) yaitu salah satunya Faktor predisposisi (seperti Pengetahuan, dimana mereka telah mengetahui akibat dari tindakannya namun masih melakukannya sehingga harus menerima konsekuensi dari tindakannya) oleh karena promosi kesehatan sangatlah penting dengan memberikan edukasi kepada remaja mengenai pergaulan bebas, dampak, dll baik dari pelayanan kesehatan maupun lingkungan keluarga sendiri terutama orang tua
Nama:Enjel kostansa waitau
Nim:191141018
Mata kuliah:Pendidikan kesehatan dan promkes
Seiring berjalanya waktu teknologi sangat berkembang di berbagai kalangan,Tua,muda bahkan anak anak di bawah umurpun bisa mengakses apapun dengan mengunakan teknologi
Teknologi tidak lagi menjadi hal yang ditakuti oleh banyak orang,melainkan dengan teknologi banyak yang mengalami ketakutan.
Dengan adanya teknologi juga banyak orang tua yang bisa mengawasi anaknya melalui teknologi,dengan cara memberikan mereka hp dan terus mengawasi mereka lewat aplikasi
kadang juga kurang pengontrolan dan pengawasan terhadap anak sehingga bisa terjadi hal yang tidak diinginkan.
hal yang tidak diinginkan tersebut tidak hanya terjadi pada anak tetapi pada orang dewasa juga bisa terjadi hal seperti ini
yang paling sering terjadi pada anak muda yang kurang pengontrolan dan melakukan apa saja semaunya,karna hal. tersebut sehingga hal yang tidak diharapkan pun dapat terjadi seperti kehamilan yang tidak diinginkan
faktor-faktor penyebabnya: (1). Longgarnya pengawasan orang tua akibat dari kesibukannya; (2). Pola pergaulan yang semangkin bebas, sementara orang tua tetap mengijinkan; (3). Lingkungan masyarakat yang semangkin permisif; (4). Semangkin banyaknya hal yang memberikan rangsangan seksual; (5). Fasilitas yang mendukung untuk memiliki, menikmati hal-hal yang memberikan rangsangan.
angka kehamilan dikalangan remaja sangat meloncak naik,karena penyebab tersebut
disini dapat disimpulkan bahwa kesalahan dalam mengunakan komunikasi di saat ini
Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure,Peran seksual yang pervasive dari media,Aktivitas seksual yang terpaksa,Misuse atau kontrasepi,dan
Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan.
in semua merupakan akibat dari kurangnya informasi serta penyalagunaan teknologi sehingga membuat pergaulan menjadi hancur.
Terimakasih
sambungan….
disini kita sebagai perawat mempunyai peran yang penting untuk melakukan promkes bagi masyarakat,dan berbagai kalangan,agar tidak mudah terpengaruh dengan pergaulan dan mengunakan komunikasi dengan baik dan efektif
Terimakasih
Nama : Alda prahtitis
Nim : 191141004
Dalam artikel ini sangat membantu untuk memberikan pengetahuan yang lebih bagi pembacanya, karena pada saat ini banyak nya sex bebas pada kalangan remaja dikarenakan kurangnya perhatian dari orangtua dan juga pemerintah sendiri. Melalui promkes kita dapat memberikan edukasi bagaimana dampak bahayanya sex bebas sehingga bisa berkurangnya angka kehamilan di luar nikah, angka penderia HIV/AIDS. Selain itu juga meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan bagi remaja, orangtua dan pemberi edukasi
Nama : fitria tri suntari
Nim : 191141024
3 faktor penyebab terbentuknya perilaku :
1.presdisposing : pengetahuan, sikap, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat/nilai dan norma, self efficacy.
2. Enabling : dukungan (dukungan teman sebaya, dungungan keluarga/dukungan masyarakat/dukungan kelompok).
3. Reinforcing : akses pelayanan, sarana dan prasarana, pengaturan sebagai pengikat.
Dari artikel diatas jika dikaitkan dengan faktor tersebut tentu sangat berkesinambungan.
Apalagi tentang enabling (dukungan). Dukungan dari keluarga sangat berpengaruh untuk anak remaja apalagi tentang pergaulan. Karna selain petugas kesehatan peran orang tua juga penting dalam memberikan pendidikan tentang seks untuk mencegah kehamilan masa muda atau kehamilan yang tidak diinginkan.
Nama : katarina firawati fenyapwain
Nim : 191141036
Mata Kulia : pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan adalah bisa merubah perilaku individu atau masyarakat dan kita juga diajarkan untuk bisa merubah perilaku Kita dalam suatu bidang kesehatan dan Dalam hal ini, pihak yang banyak dirugikan adalah pihak perempuan.
Karena beban berat ketika seorang perempuan harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya mengalami kehamilan sebelum waktunya. Bagaimana ia harus berusaha menyembunyikan kehamilannya dari orang lain, belum lagi ketika nanti bayinya telah lahir, akan menjadi beban baru baginya.
Resiko kehamilan pada remaja, rentan bagi diri remaja dan kandungannya. Dan Apa yang perlu kita lakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan itu kitaa harus Memberikan banyak informasi seputar permasalahan seksualitas kepada remaja, diharapkan dapat mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Dan akibat yang akan terjadi jika melakukan hubungan seksual dan Peran orang tua juga penting untuk memberika nasehat untuk kita berhati-hati di masa remaja. Untuk mengatasi kehamilan yang tidak di inginkan yang dapat merugikan kaum perempuan secara tidak langsung.
Terimakasih banyak pak, Karan artikel di atas ini bisa saya mengerti dalam hal melakukan segala sesuatu di kalangan remaja saat sini🙏😊
Nama: Mahfudhotul jannah
Nim: 191141040
Mata kuliah: Promkes
Terima kasih pak atas materi dan artikelnya, artikelnya sangat bermafaat sekali bagi para remaja saat ini.
Saya sangat setuju dengan artikel bapak yang membahas tentang kehamilan yg tidak diinginkan. Karena, saat ini banyak sekali remaja yang salah memilih pergaulan, yang menjadikan remaja dapat melakukan sex bebas. Oleh karena itu, promosi kesehatan lah yang sangat penting untuk digunakan. Kita bisa menggunakan promosi kesehatan melalui penyuluhan ke masyarakat-masyarakat untuk memberikan edukasi betapa bahayanya pergaulan bebas bagi remaja yang dapat mengakibatkan sex bebas bagi remaja.
Ijin bertanya pak, saya ingin bertanya tentang penggunaan IUD pak. Ada sebuah kasus tentang penggunaan IUD pak, pasangan tersebut tidak menginginkan kehamilan yang kedua pak, kemudian menggunakan IUD sudah 2 bulan, ternyata pasien tersebut setelah menggunakan IUD dapat hamil pak, itu bagaimana bisa terjadi pak? Terima kasih