Perawat menggunakan konsep caring dalam praktik keperawatannya yang berarti seorang perawat harus mampu melakukan pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Keliat menyatakan bahwa dasar dari perilaku caring seorang perawat adalah komunikasi yang terapeutik dan efektif yang berarti seseorang perawat harus mampu berkomunikasi secara baik guna meningkatkan adaptasi individu atau keluarga untuk membantu mengatasi stress fisik dan emosional serta belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Komunikasi efektif yang dilakukan perawat kepada keluarga dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga sehingga dapat meningkatkan kemampuan adaptif klien dan keluarga.
Proses meningkatnya pemahaman keluarga dan pasien terhadap informasi yang diberikan perawat dapat membantu perawat secara tidak langsung dalam segala proses pelaksanaan tindakan kepada pasien seperti membantu memberikan informasi tentang aktivitas pasien, keluhan yang dialami, termasuk diantaranya secara tidak langsung membantu perawat dalam melakukan observasi tindakan yang telah diberikan kepada pasien, dengan adanya dukungan keluarga dalam tindakan medis yang diberikan kepada pasien akan membantu dalam mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan serta memudahkan proses evaluasi tindakan yang diberikan.
Komunikasi adalah penyebab pertama masalah keselamatan pasien (patient safety). Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia. Komunikasi yang efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”, yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan
Komunikasi efektif dapat meningkatkan kemampuan adaptif dari klien dan keluarga yang merupakan tujuan utama dari asuhan keperawatan profesional. Hal ini sejalan dengan teori pencapaian tujuan yang diutarakan oleh. Berdasarkan teori pencapaian tujuan (Goal Attaintment) mengatakan bahwa komunikasi adalah aspek penting untuk tercapainya suatu tujuan keperawatan dimana dalam mencapai tujuan (transaction) perlu melewati fase interaksi (interaction) antar individu, dan sebelum dapat tercapainya interaksi yang baik maka perlu dilakukan pengkajian lebih dalam untuk menentukan cara, waktu, dan isi dari interaksi yang akan diberikan dengan mengenal reaksi (reaction) yang didapatkan sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif bukan merupakan pekerjaan yang dapat dikesampingkan, namun harus direncanakan, disengaja dan merupakan tindakan profesional yang secara tidak langsung melibatkan pasien dan keluarga. Oleh karena itu tingkat keberhasilan komunikasi efektif yang telah perawat lakukan kepada pasien dan keluarga perlu untuk diukur serta perlu dikembangkannya suatu modul komunikasi efektif yang lebih baik agar kualitas pelayanan keperawatan tetap adekuat