Kesehatan Reproduksi & HIV

SALAH SATU PENYEBAB KEHAMILAN PADA REMAJA

Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepulh atau dua puluh tahun yang lalu. Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman bahkan sampai berhubungan seksual. Hal ini berimbas dari pola pergaulan remaja yang bebas. Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin yang berbeda dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.

Berbicara pada hal perilaku yang sering terjadi dikalangan remaja memang membuat kita semua cukup tertegun dengan apa yang telah terjadi. Semangkin banyaknya dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semangkin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja yang bisa membuat putus harapan dan cita-cita pada remaja tersebut. Perilaku memang susa diubah walaupun dengan pendekatan berbagai macam teori yang sudah ada namun semua itu bisa disiasati dengan memberikan pendekatan agama yang aktif dalam merubah perilakunya. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semangkin besarnya angka kematian pada Ibu dan Anak (dapat di baca pada bab masalah kebidanan angka kematian ibu dan masalah kebidanan angka kematian anak)

Berikut akan dijelaskan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja menurut Maurer dan Smith (2010), karena ternyata 80% kehamilan remaja adalah tidak diinginkan. Sebagian besar remaja mengenal hubungan seks melalui media berpacaran.

Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure

Menurut Kalmuss et al (2003, dalam Maurer & Smith 2010) masa remaja adalah masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat. Tekanan teman sebaya mempengaruhi remaja untuk terlibat dalam aktivitas seksualnya. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Wong (2000) bahwa remaja dihadapkan pada harapan adanya perilaku peran seksual yang matang baik dari teman sebaya maupun orang dewasa. Remaja yang terlibat dalam aktivitas seksual biasanya mempunyai teman yang melakukan hal itu juga.

Peran seksual yang pervasive dari media

Remaja sering terekspose dengan paparan dari media terkait seks, aktivitas seksual dan pentingnya menjadi orang yang menarik perhtian lawan jenis. Hal ini menjadikan remaja terjebak pdalam perilaku seks pra nikah, yang antara lai berujung pada KTD

Aktivitas seksual yang terpaksa

Semangkin muda usia remaja, semangkin mudah untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang terpaksa. Akibat dari proses kurangnya pematangan seksual ini sering kali menimbulkan permasalahan tersendiri bagi remaja perempuan.

Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi

Peningkatan aktivitas seksual remaja tidak diimbangi dengan peningkatan pengetahuan tentang fungsi seksual, control kehamilan dan pro-creation. Remaja juga kurang memahami tentang masa rentan dalam siklus menstruasi. Hal ini yang menyebabkan remaja kurang dapat menyesuaikan aktivitas seksual dengan masa subur dalam siklus haidnya.

Misuse atau kontrasepi

Remaja kurang mengetahui metode kontrasepsi yag spesifik dan penggunaan kontrasepsi yang tepat.
Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
Perencanaan masa remaja minimal. Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka. Walaupun jika melihat dari perkembangan kognitif mereka, remaja sudah dapat memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan.

Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan

Perencanaan masa remaja minimal. Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka. Walaupun jika melihat dari perkembangan kognitif mereka, remaja sudah dapat memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan.

Kurang adanya dukungan akan seksual

Usia remaja adalah bagian terpenting dalam membangun masa depan yang lebih cerah dengan berbagai impian akan cita-cita dan harapan. Harapan yang besar itu akan sirna seiring dengan perilaku yang telah terbentuk dan membuat dampak yang berisiko bagi keberlangsungan hidupnya. Perkembangan zaman yurut mengambil tanggung jawab atas kesalahan yang terjadi dan peran serta orang tua dan lingkungan selalu seiring sejalan memberikan berbagai macam kegiatan dan obrolan positif pada kalangan remaja. Tentang seksual di zaman sekarang sudah tidak ada tabu untuk di bicarakan mengingat banyaknya remaja yang berperilaku buruk mencari arti seksual dengan jalan yang salah.

Referensi

Pudiastutik, Ratna Dewi. (2011). Buku Ajar Kebidanan (Teori dan Aplikasi Dilengkapi Contoh Askeb). Yogyakarta: Nuha Medika

Yulifah dan Yuswanto. (2012). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Artikel Terkait

43 Komentar

  1. Pergaulan bebas sekarang cukup besar peranannya dalam kehamilan remaja. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Seharusnya orang tua lebih fleksibel terkait masalah seksual karena itu merupakan bekal penting untuk para remaja. Banyak teori yg mengatakan untuk mengubah perilaku namun menurut saya tidak efektif, bahkan menanamkan agama pun tidak menjamin masih banyak diluar sana keluaran pondok tapi masih mengalami pergaulan bebas. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak.
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  2. Kebebasan pergaulan dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja jaman sekarang yaitu salah satunya dengan berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Semakin banyaknya dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semakin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja. Perilaku memang susah diubah walaupun dengan pendekatan berbagai macam teori yang sudah ada, sejatinya yg dapat mengubah hanya kesadaran dari diri sendiri. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak. Walaupun tidak semua remaja mengalami kematian ketika melahirkan namun mereka sebenarnya belum siap akan kehamilan tersebut selain karena risiko kematian juga dikhawatikan psikis ibu nya belum stabil untuk memiliki seorang anak. Selain itu faktor ekonomi juga dikhawatirkan belum siap. Banyak sekali sisi negatif dari kehamilan pada remaja ini. Pergaulan boleh saja asal bisa memilah antara yg positif dan juga negatif.
    Adapun faktor faktor kehamilan pada remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  3. Pergaulan bebas sekarang memang berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Memang perubahan zaman tidak bisa di hentikan. Tapi untuk perubahan perilaku yang melenceng sangatlah bisa kita cegah. Banyak dari remaja sekrang mengalami kenalan remaja salah satunya kehamilan yang tidak di inginkan, kehamilan yang tidak di inginkan dri pihak manapun. Faktor pemicu dari kenalan remaja ini mulai dari pergaulan anak-anak, peran orang tua, lingkungan. Orang tua yang sangat berperan untuk mencegah ini dengan melakukan edukasi seksual, dan juga memang sudah seharusnya sekolah ataupun guru memberikan pembelajaran tentang edukasi seksual, bukan malah menjadikan edukasi seks ini hal yang tabu bagi anak anak. Sehingga disini untuk anak anak yang tidak paham akan menjadi pemicu untuk terjadinya kenakalan seks ini. Dari artikel yang saya baca disini bisa di dapatkan kenakalan remaja kasus kehamilan dini yang tidak diinginkan,Faktor pencetus kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual
    Thanks 🙂

  4. NSO
    LINTAS KESEHATANKESEHATAN REPRODUKSI & HIVQUOTES
    SALAH SATU PENYEBAB KEHAMILAN PADA REMAJA
    By
    admin@alsanso.com
    June 6, 2020

    3
    49

    Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepulh atau dua puluh tahun yang lalu. Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman bahkan sampai berhubungan seksual. Hal ini berimbas dari pola pergaulan remaja yang bebas. Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin yang berbeda dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.

    Berbicara pada hal perilaku yang sering terjadi dikalangan remaja memang membuat kita semua cukup tertegun dengan apa yang telah terjadi. Semangkin banyaknya dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semangkin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja yang bisa membuat putus harapan dan cita-cita pada remaja tersebut. Perilaku memang susa diubah walaupun dengan pendekatan berbagai macam teori yang sudah ada namun semua itu bisa disiasati dengan memberikan pendekatan agama yang aktif dalam merubah perilakunya. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semangkin besarnya angka kematian pada Ibu dan Anak (dapat di baca pada bab masalah kebidanan angka kematian ibu dan masalah kebidanan angka kematian anak)

    Berikut akan dijelaskan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja menurut Maurer dan Smith (2010), karena ternyata 80% kehamilan remaja adalah tidak diinginkan. Sebagian besar remaja mengenal hubungan seks melalui media berpacaran.

    Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure

    Menurut Kalmuss et al (2003, dalam Maurer & Smith 2010) masa remaja adalah masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat. Tekanan teman sebaya mempengaruhi remaja untuk terlibat dalam aktivitas seksualnya. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Wong (2000) bahwa remaja dihadapkan pada harapan adanya perilaku peran seksual yang matang baik dari teman sebaya maupun orang dewasa. Remaja yang terlibat dalam aktivitas seksual biasanya mempunyai teman yang melakukan hal itu juga.

    Peran seksual yang pervasive dari media

    Remaja sering terekspose dengan paparan dari media terkait seks, aktivitas seksual dan pentingnya menjadi orang yang menarik perhtian lawan jenis. Hal ini menjadikan remaja terjebak pdalam perilaku seks pra nikah, yang antara lai berujung pada KTD

    Aktivitas seksual yang terpaksa

    Semangkin muda usia remaja, semangkin mudah untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang terpaksa. Akibat dari proses kurangnya pematangan seksual ini sering kali menimbulkan permasalahan tersendiri bagi remaja perempuan.

    Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi

    Peningkatan aktivitas seksual remaja tidak diimbangi dengan peningkatan pengetahuan tentang fungsi seksual, control kehamilan dan pro-creation. Remaja juga kurang memahami tentang masa rentan dalam siklus menstruasi. Hal ini yang menyebabkan remaja kurang dapat menyesuaikan aktivitas seksual dengan masa subur dalam siklus haidnya.

    Misuse atau kontrasepi

    Remaja kurang mengetahui metode kontrasepsi yag spesifik dan penggunaan kontrasepsi yang tepat.
    Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    Perencanaan masa remaja minimal. Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka. Walaupun jika melihat dari perkembangan kognitif mereka, remaja sudah dapat memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan.

    Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan

    Perencanaan masa remaja minimal. Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka. Walaupun jika melihat dari perkembangan kognitif mereka, remaja sudah dapat memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan.

    Kurang adanya dukungan akan seksual

    Usia remaja adalah bagian terpenting dalam membangun masa depan yang lebih cerah dengan berbagai impian akan cita-cita dan harapan. Harapan yang besar itu akan sirna seiring dengan perilaku yang telah terbentuk dan membuat dampak yang berisiko bagi keberlangsungan hidupnya. Perkembangan zaman yurut mengambil tanggung jawab atas kesalahan yang terjadi dan peran serta orang tua dan lingkungan selalu seiring sejalan memberikan berbagai macam kegiatan dan obrolan positif pada kalangan remaja. Tentang seksual di zaman sekarang sudah tidak ada tabu untuk di bicarakan mengingat banyaknya remaja yang berperilaku buruk mencari arti seksual dengan jalan yang salah.

    Referensi

    Pudiastutik, Ratna Dewi. (2011). Buku Ajar Kebidanan (Teori dan Aplikasi Dilengkapi Contoh Askeb). Yogyakarta: Nuha Medika

    Yulifah dan Yuswanto. (2012). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

    TAGS#kehamilanpadaremaja
    Previous article
    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KELUARGA
    – Advertisement –

    More articles
    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KELUARGA
    June 6, 2020
    MANFAAT JAHE BAGI KESEHATAN
    June 2, 2020
    DUKUNGAN SOSIAL DAN JARINGAN SOSIAL: Sintesis Dan Tinjauan
    June 1, 2020
    3 COMMENTS
    Nurul Azizah June 7, 2020 At 10:24 am
    Pergaulan bebas sekarang cukup besar peranannya dalam kehamilan remaja. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Seharusnya orang tua lebih fleksibel terkait masalah seksual karena itu merupakan bekal penting untuk para remaja. Banyak teori yg mengatakan untuk mengubah perilaku namun menurut saya tidak efektif, bahkan menanamkan agama pun tidak menjamin masih banyak diluar sana keluaran pondok tapi masih mengalami pergaulan bebas. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak.
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  5. Pergaulan bebas sekarang cukup besar peranannya dalam kehamilan remaja. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Seharusnya orang tua lebih fleksibel terkait masalah seksual karena itu merupakan bekal penting untuk para remaja. Banyak teori yg mengatakan untuk mengubah perilaku namun menurut saya tidak efektif, bahkan menanamkan agama pun tidak menjamin masih banyak diluar sana keluaran pondok tapi masih mengalami pergaulan bebas. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak.
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  6. Penyebab Kehamilan pada Remaja

    Pergaulan remaja bisa dilihat dari perkembangan sinetron remaja yang menampilkan adegan-adegan bermesraan. Tidak adanya pendidikan seks bebas yang memadai membuat remaja cenderung terkena imbas seks bebas dari lingkungannya. Semakin maraknya mobilisasi yang terjadi menyebabkan semakin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja. Perilaku memang sulit diubah walaupun dengan pendekatan apapun namun bisa disiasati dengan memberikan pendekatan agama yang aktif dalam merubah perilakunya. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja menurut maurer dan smith (2010)
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure.
    2. Peran seksual yang pervasive dari media
    3. Aktivitas seksual yang terpaksa
    4. Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang adanya dukungan akan seksual

  7. Terimah kasih Bagus sekali artikelnya👍 karena kita mengetahui tentang penyebab banyaknya hamil diluar nikah saat memasuki remaja yang makin tahun semakin meningkat angkanya di Indonesia. Dikarena pada zaman sekarang pergaulan remaja tidak bisa disamakan dengan zaman dahulu. Salah satu nya karena sinetron Sekarang yang selalu melibatkan adegan berpacaran tidak cukup hanya dengan bergandengan tangan yakni dengan pekukan dan ciuman bahkan sampai sesualitas. Tidak adanya hubungan seks menjadi pemicunya. Meskipun banyak teori untuk mengubahnya tetapi masih saja ada peningkatan angka kehamilan dan sejalan dengan kematian ibu dan anak.
    Faktor yang mempengaruhi yakni
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan presure mengakibatkan aktivasi seksual karena tekanan dari kawannya. Karena biasanya seseorang akan meniru temannya yang melakukan seksual
    2.peran seksual yang persasive dari media mengakibatkan remaja terjebak dalam seks.
    3.aktivitas seksual terpaksa
    4.kurang pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Remaja kurang mengetahui arti kontrasepsi.
    6. Kurang orientasi masa depan.
    7. Kurang adanya dukungan seksual

  8. Salah satu penyebab kehamilan pada remaja
    Pada era millenial ini perkembangan sinetron remaja seperti berciuman bahkan sampai behubungan seksual,hal ini sangat berimbas pada pola pergaulan remaja yang bebas selain itu kebebasan pergaulan antar jenis kelamin,tidak adanya pendidikan seks dan orang tua yang menabukan hal tersebut remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas,maka dari itu semakin meningkatnya mobilisasi semakin tinggi juga angka kehamilan yang terjadi pada remaja,hal ini dapat disiasati dengan pendekatan agama yang aktif dalam merubah perilaku.
    Faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja (Maurer dan Smith,2010)
    1. Perubahan hormonal,timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure
    Remaja yang terlibat aktivitas seksual biasanya memiliki teman yang melakukan hal seperti itu juga
    2. Peran seksual yang pervasive dari media
    Banyak para remaja yang sudah mengenal dunia media,semua hal berita atau informasi bisa didapatkan melalui media terutama tentang seks,aktivitas seks,dan tentang pentingnya menjadi orang yang menarik perhatian lawan jenis,hal ini membuat remaja terjebak dalam perilaku seks itu sendiri
    3. Aktivitas seksual yang terpaksa
    Akibat dari proses kurangnya pematangan seksual ini dapat menimbulkan permasalahan tersendiri
    4. Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    Masih banyak remaja yang kurang memahami bagaimana masa rentan sikkus menstruasi,yang dapat menyebabkan remaja kurang dapatbmenyesuaikan aktivitas seksual dengan masa subur
    5. Misuse atau kontrasepsi
    Remaja kurang memahami kontrasepsi yang spesifik dan penggunaan scara tepat,
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    Perencanaan masa remaja minimal mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari seksual mereka
    7. Kurang adanya dukungan akan seksual
    Masih banyak orang tua yang menganggap tabu hal tsb tetapi pada jaman sekarang sebaiknya memberikan kegiatan dan obrolan positif tentang seksual mengingat banyaknya remaja yang berperilaku buruk mencari arti seksual dengan jalan yang salah

  9. Pergaulan bebas memang sekarang ini cukup berperan besar dalam kehamilan remaja. Kurangnya segi pendidikan mengenai seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan dapat membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Seharusnya orang tua lebih fleksibel terkait masalah seksual karena itu merupakan bekal penting untuk para remaja. Banyak teori yg mengatakan untuk mengubah perilaku namun menurut saya tidak efektif, bahkan menanamkan agama pun tidak menjamin masih banyak diluar sana keluaran pondok tapi masih mengalami pergaulan bebas. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak.

    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  10. Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepulh atau dua puluh tahun yang lalu. Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman bahkan sampai berhubungan seksual. Hal ini berimbas dari pola pergaulan remaja yang bebas.

    Sebagian besar remaja mengenal hubungan seks melalui media berpacaran.Berikut akan dijelaskan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja menurut Maurer dan Smith (2010), karena ternyata 80% kehamilan remaja adalah tidak diinginkan.

    1.Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure
    Menurut Kalmuss et al (2003, dalam Maurer & Smith 2010) masa remaja adalah masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat.
    Tekanan teman sebaya mempengaruhi remaja untuk terlibat dalam aktivitas seksualnya.

    2. Peran seksual yang pervasive dari media
    Remaja sering terekspose dengan paparan dari media terkait seks, aktivitas seksual dan pentingnya menjadi orang yang menarik perhtian lawan jenis. Hal ini menjadikan remaja terjebak pdalam perilaku seks pra nikah

    3. Aktivitas seksual yang terpaksa
    Akibat dari proses kurangnya pematangan seksual, sering kali menimbulkan permasalahan tersendiri bagi remaja perempuan.Semangkin muda usia remaja, semangkin mudah untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang terpaksa

    4.Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    Peningkatan aktivitas seksual remaja tidak diimbangi dengan peningkatan pengetahuan tentang fungsi seksual, control kehamilan dan pro-creation.kurangnya memahami tentang masa rentan dalam siklus menstruasi, menyebabkan remaja kurang dapat menyesuaikan aktivitas seksual dengan masa subur dalam siklus haidnya.

    5. Misuse atau kontrasepi
    Remaja kurang mengetahui metode kontrasepsi yag spesifik dan penggunaan kontrasepsi yang tepat.Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka.

    6. Kurang adanya dukungan akan seksual
    Tentang seksual di zaman sekarang sudah tidak ada tabu untuk di bicarakan mengingat banyaknya remaja yang berperilaku buruk mencari arti seksual dengan jalan yang salah.Perkembangan zaman turut mengambil tanggung jawab atas kesalahan yang terjadi dan peran serta orang tua dan lingkungan selalu seiring sejalan memberikan berbagai macam kegiatan dan obrolan positif pada kalangan remaja.

  11. Pergaulan bebas di kalangan remaja sekarang cukup besar peranannya dalam kehamilan pada remaja, pergaulan dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja jaman sekarang yaitu salah satunya dengan berpacaran yang cukup banyak Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Seharusnya orang tua lebih fleksibel terkait masalah seksual karena itu merupakan bekal penting untuk para remaja. Banyak teori yg mengatakan untuk mengubah perilaku namun menurut saya tidak efektif, bahkan menanamkan agama pun tidak menjamin masih banyak diluar sana keluaran pondok tapi masih mengalami pergaulan bebas. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak.
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  12. Dari sini saya bisa menarik kesimpulan untuk penyebab dari maraknya kehamilan pada remaja, dengan banyaknya tayangan media yang memerankan adegan berpacaran yabg berlebihan akan mempengaruhi remaja remaja sehingga tertarik untuk melakukan gaya pacaran yang beredar pada zaman sekarang dengan berpelukan,berciuman, hingga berhubungan seksual yang mengakibatkan kehamilan.
    Tingkat kehamilan pada remaja di indonesia pun juga semakin tinggi. Pemicu dari tindakan remaja ini bisa mulai dari pergaulan yang tidak terkontrol, peran orang tua, lingkungan. Bahkan sebaliknya orang tua yang selalu memberikan pengawasan sangat ketat terhadap anaknya justru memberikan dampak negatif pada remaja.
    Meskipun banyak teori untuk mengubahnya tetapi masih saja ada peningkatan angka kehamilan dan sejalan dengan kematian ibu dan anak.
    Faktor yang mempengaruhi yakni
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan presure mengakibatkan aktivasi seksual karena tekanan dari kawannya. Karena biasanya seseorang akan meniru temannya yang melakukan seksual
    2.peran seksual yang persasive dari media mengakibatkan remaja terjebak dalam seks.
    3.aktivitas seksual terpaksa
    4.kurang pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Remaja kurang mengetahui arti kontrasepsi.
    6. Kurang orientasi masa depan.
    7. Kurang adanya dukungan seksual

  13. SALAH SATU PENYEBAB KEHAMILAN PADA REMAJA
    Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepulh atau dua puluh tahun yang lalu. Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman bahkan sampai berhubungan seksual. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.
    Berbicara pada hal perilaku yang sering terjadi dikalangan remaja memang membuat kita semua cukup tertegun dengan apa yang telah terjadi. Semangkin banyaknya dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semangkin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja yang bisa membuat putus harapan dan cita-cita pada remaja tersebut. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semangkin besarnya angka kematian pada Ibu dan Anak (dapat di baca pada bab masalah kebidanan angka kematian ibu dan masalah kebidanan angka kematian anak).
    Faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja menurut Maurer dan Smith (2010), karena ternyata 80% kehamilan remaja adalah tidak diinginkan.
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure
    Menurut Kalmuss et al (2003, dalam Maurer & Smith 2010), Masa remaja adalah masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Wong (2000) bahwa remaja dihadapkan pada harapan adanya perilaku peran seksual yang matang baik dari teman sebaya maupun orang dewasa.

    2. Peran seksual yang pervasive dari media
    Remaja sering terekspose dengan paparan dari media terkait seks, aktivitas seksual dan pentingnya menjadi orang yang menarik perhtian lawan jenis.

    3. Aktivitas seksual yang terpaksa
    Semangkin muda usia remaja, semangkin mudah untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang terpaksa. Akibat dari proses kurangnya pematangan seksual ini sering kali menimbulkan permasalahan tersendiri bagi remaja perempuan.

    4. Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    Peningkatan aktivitas seksual remaja tidak diimbangi dengan peningkatan pengetahuan tentang fungsi seksual, control kehamilan dan pro-creation. Remaja juga kurang memahami tentang masa rentan dalam siklus menstruasi.

    5. Misuse atau kontrasepi
    Remaja kurang mengetahui metode kontrasepsi yag spesifik dan penggunaan kontrasepsi yang tepat. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    Perencanaan masa remaja minimal. Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka. Walaupun jika melihat dari perkembangan kognitif mereka, remaja sudah dapat memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan.

    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    Perencanaan masa remaja minimal. Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka. Walaupun jika melihat dari perkembangan kognitif mereka, remaja sudah dapat memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan.

    7. Kurang adanya dukungan akan seksual
    Usia remaja adalah bagian terpenting dalam membangun masa depan yang lebih cerah dengan berbagai impian akan cita-cita dan harapan. Tentang seksual di zaman sekarang sudah tidak ada tabu untuk di bicarakan mengingat banyaknya remaja yang berperilaku buruk mencari arti seksual dengan jalan yang salah.

  14. Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu. Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman bahkan sampai berhubungan seksual. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.
    Berbicara pada hal perilaku yang sering terjadi dikalangan remaja memang membuat kita semua cukup tertegun dengan apa yang telah terjadi. Semangkin banyaknya dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semangkin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja yang bisa membuat putus harapan dan cita-cita pada remaja tersebut. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semangkin besarnya angka kematian pada Ibu dan Anak (dapat di baca pada bab masalah kebidanan angka kematian ibu dan masalah kebidanan angka kematian anak).
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  15. Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu. Pergaulan bebas memang sekarang ini cukup berperan besar dalam kehamilan remaja. Kurangnya segi pendidikan mengenai seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan dapat membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.
    Salah satunya karena sinetron sekarang yang selalu melibatkan adegan berpacaran yang bermesraan dan tidak cukup hanya dengan bergandengan tangan yakni dengan pelukan dan ciuman bahkan sampai seksualitas. Tidak adanya hubungan seks menjadi pemicunya. Faktor yang mempengaruhi yakni
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure mengakibatkan aktivasi seksual karena tekanan dari kawannya. Karena biasanya seseorang akan meniru temannya yang melakukan seksual.
    2. Peran seksual yang persasive dari media mengakibatkan remaja terjebak dalam seks.
    3. Aktivitas seksual terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seks dan konsepsi.
    5. Remaja kurang mengetahui arti kontrasepsi.
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan.
    7. Kurang adanya dukungan seksual

  16. Pergaulan bebas di kalangan remaja sekarang cukup besar peranannya dalam kehamilan pada remaja, pergaulan dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja jaman sekarang yaitu salah satunya dengan berpacaran yang cukup banyak Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Seharusnya orang tua lebih fleksibel terkait masalah seksual karena itu merupakan bekal penting untuk para remaja. Banyak teori yg mengatakan untuk mengubah perilaku namun menurut saya tidak efektif, bahkan menanamkan agama pun tidak menjamin masih banyak diluar sana keluaran pondok tapi masih mengalami pergaulan bebas. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak.
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  17. Penyebab kehamilan remaja saat ini

    Pergaulan remaja saat ini sudah bisa dikatakan lebih tinggi beresiko dan dapat mengetahui dari Salah satu cermin atau media yang dapat dilihat sperti perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman dan sampai berhubungan seksual. Hal ini terimbas dari pola pergaulan remaja yang bebas dan kurangnya oeran serta orang tua .
    Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin yang berbeda dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.Perilaku memang susa diubah walaupun dengan pendekatan berbagai macam teori yang sudah ada namun semua itu bisa disiasati dengan memberikan pendekatan agama yang aktif dalam merubah perilakunya
    menurut Maurer dan Smith (2010), karena ternyata 80% kehamilan remaja adalah tidak diinginkan
    Dan salah satu penyebabnya yaitu
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure(masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat. Tekanan teman sebaya mempengaruhi remaja untuk terlibat dalam aktivitas seksualnya remaja yang terlibat dalam aktivitas seksual biasanya mempunyai teman yang melakukan hal itu juga.)
    2. Peran seksual yang pervasive dari media
    (paparan dari media terkait seks, aktivitas seksual dan pentingnya menjadi orang yang menarik perhtian lawan jenis. Hal ini menjadikan remaja terjebak pdalam perilaku seks pra nikah, yang antara lai berujung pada KTD(kejadian tidak diharapkan seperti hamil diluar nikah atau bahakan terkena penyakit menular seksual dll)
    3. Aktivitas seksual yang terpaksa(Semangkin muda usia remaja, semangkin mudah untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang terpaksa)
    4. Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi(Peningkatan aktivitas seksual remaja tidak diimbangi dengan peningkatan pengetahuan tentang fungsi seksual, control kehamilan dan pro-creation. Remaja juga kurang memahami tentang masa rentan dalam siklus menstruasi)
    5. Misuse atau kontrasepi(Remaja kurang mengetahui metode kontrasepsi yag spesifik dan penggunaan kontrasepsi yang tepat walaupun melihat dari perkembangan kognitif mereka, remaja sudah dapat memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan)
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan(Perencanaan masa remaja minimal. Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka)
    7. Kurang adanya dukungan akan seksual(Usia remaja adalah bagian terpenting dalam membangun masa depan yang lebih cerah dengan berbagai impian akan cita-cita dan harapan. Harapan yang besar itu akan sirna seiring dengan perilaku yang telah terbentuk dan membuat dampak yang berisiko bagi keberlangsungan hidupnya peran serta orang tua dan lingkungan selalu seiring sejalan memberikan berbagai macam kegiatan dan obrolan positif pada kalangan remaja tentang seksual dan tentang akibata apa saja yang akan dialami jiak melakukan seks bebas ini)

  18. Salah satu faktor yang menyebabkan kehamilan pada remaja, karena ternyata 80% kehamilan remaja adalah tidak diinginkan. Sebagian besar remaja mengenal hubungan seks melalui media berpacaran.
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure: masa remaja merupakan masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat.
    2. Peran seksual yang pervasive dari media: remaja sering terekspose dengan paparan dari media terkait seks, aktivitas seksual dan pentingnya menjadi orang yang menarik perhtian lawan jenis dan menjadikan remaja terjebak pdalam perilaku seks pra nikah, yang antara lain berujung pada KTD.
    3. Aktivitas seksual yang terpaksa: semangkin muda usia remaja, semakin mudah untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang terpaksa. Akibat dari proses kurangnya pematangan seksual ini sering kali menimbulkan permasalahan tersendiri bagi remaja perempuan.
    4. Misuse atau kontrasepi: remaja kurang mengetahui metode kontrasepsi yag spesifik dan penggunaan kontrasepsi yang tepat.
    5.Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan: perencanaan masa remaja minimal dan kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitas seksual mereka.
    6. Kurang adanya dukungan akan seksual: usia remaja merupakan bagian terpenting dalam membangun masa depan yang lebih cerah dengan berbagai impian akan cita-cita dan harapan, peran serta orang tua dan lingkungan selalu seiring sejalan memberikan berbagai macam kegiatan dan obrolan positif pada kalangan remaja.
    Agar tidak terjadi kehamilan pada remaja ataupun kehamilan yang tidak diinginkan.

  19. Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepulh atau dua puluh tahun yang lalu. Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman bahkan sampai berhubungan seksual. Hal ini berimbas dari pola pergaulan remaja yang bebas. Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin yang berbeda dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.
    Berbicara pada hal perilaku yang sering terjadi dikalangan remaja memang membuat kita semua cukup tertegun dengan apa yang telah terjadi. Semangkin banyaknya dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semangkin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja yang bisa membuat putus harapan dan cita-cita pada remaja tersebut. Perilaku memang susa diubah walaupun dengan pendekatan berbagai macam teori yang sudah ada namun semua itu bisa disiasati dengan memberikan pendekatan agama yang aktif dalam merubah perilakunya. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semangkin besarnya angka kematian pada Ibu dan Anak (dapat di baca pada bab masalah kebidanan angka kematian ibu dan masalah kebidanan angka kematian anak).

    Faktor yang mempengaruhinya yakni:
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan presure mengakibatkan aktivasi seksual karena tekanan dari kawannya. Karena biasanya seseorang akan meniru temannya yang melakukan seksual
    2.peran seksual yang persasive dari media mengakibatkan remaja terjebak dalam seks.
    3.aktivitas seksual terpaksa
    4.kurang pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Remaja kurang mengetahui arti kontrasepsi.
    6. Kurang orientasi masa depan.
    7. Kurang adanya dukungan seksual

  20. Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepulh atau dua puluh tahun yang lalu. Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman bahkan sampai berhubungan seksual. Hal ini berimbas dari pola pergaulan remaja yang bebas.
    Apalagi, dampak pergaulan bebas ini cukup menakutkan, mulai dari merusak fisik anak hingga menghancurkan masa depannya.
    Menurut Kalmuss et al (2003, dalam Maurer & Smith 2010) masa remaja adalah masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat. Tekanan teman sebaya mempengaruhi remaja untuk terlibat dalam aktivitas seksualnya.
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  21. Penyebab kehamilan pada remaja saat ini:
    Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepulh atau dua puluh tahun yang lalu. Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman bahkan sampai berhubungan seksual. Hal ini berimbas dari pola pergaulan remaja yang bebas. Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin yang berbeda dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.
    Berbicara pada hal perilaku yang sering terjadi dikalangan remaja memang membuat kita semua cukup tertegun dengan apa yang telah terjadi. Semangkin banyaknya dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semangkin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja yang bisa membuat putus harapan dan cita-cita pada remaja tersebut. Perilaku memang susa diubah walaupun dengan pendekatan berbagai macam teori yang sudah ada namun semua itu bisa disiasati dengan memberikan pendekatan agama yang aktif dalam merubah perilakunya. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semangkin besarnya angka kematian pada Ibu dan Anak (dapat di baca pada bab masalah kebidanan angka kematian ibu dan masalah kebidanan angka kematian anak)
    Berikut akan dijelaskan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja menurut Maurer dan Smith (2010), karena ternyata 80% kehamilan remaja adalah tidak diinginkan. Sebagian besar remaja mengenal hubungan seks melalui media berpacaran.
    Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure
    Menurut Kalmuss et al (2003, dalam Maurer & Smith 2010) masa remaja adalah masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat. Tekanan teman sebaya mempengaruhi remaja untuk terlibat dalam aktivitas seksualnya. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Wong (2000) bahwa remaja dihadapkan pada harapan adanya perilaku peran seksual yang matang baik dari teman sebaya maupun orang dewasa. Remaja yang terlibat dalam aktivitas seksual biasanya mempunyai teman yang melakukan hal itu juga.
    Peran seksual yang pervasive dari media
    Remaja sering terekspose dengan paparan dari media terkait seks, aktivitas seksual dan pentingnya menjadi orang yang menarik perhtian lawan jenis. Hal ini menjadikan remaja terjebak pdalam perilaku seks pra nikah, yang antara lai berujung pada KTD
    Aktivitas seksual yang terpaksa.
    Semakin muda usia remaja, semangkin mudah untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang terpaksa. Akibat dari proses kurangnya pematangan seksual ini sering kali menimbulkan permasalahan tersendiri bagi remaja perempuan.
    Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    Peningkatan aktivitas seksual remaja tidak diimbangi dengan peningkatan pengetahuan tentang fungsi seksual, control kehamilan dan pro-creation. Remaja juga kurang memahami tentang masa rentan dalam siklus menstruasi. Hal ini yang menyebabkan remaja kurang dapat menyesuaikan aktivitas seksual dengan masa subur dalam siklus haidnya.
    Misuse atau kontrasepi
    Remaja kurang mengetahui metode kontrasepsi yag spesifik dan penggunaan kontrasepsi yang tepat.
    Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    Perencanaan masa remaja minimal. Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka. Walaupun jika melihat dari perkembangan kognitif mereka, remaja sudah dapat memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan.
    Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    Perencanaan masa remaja minimal. Mereka kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitaas seksual mereka. Walaupun jika melihat dari perkembangan kognitif mereka, remaja sudah dapat memikirkan akibat dari tindakan yang dilakukan.
    Kurang adanya dukungan akan seksual
    Usia
    Kebebasan pergaulan dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja jaman sekarang yaitu salah satunya dengan berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Semakin banyaknya dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semakin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja. Perilaku memang susah diubah walaupun dengan pendekatan berbagai macam teori yang sudah ada, sejatinya yg dapat mengubah hanya kesadaran dari diri sendiri. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak. Walaupun tidak semua remaja mengalami kematian ketika melahirkan namun mereka sebenarnya belum siap akan kehamilan tersebut selain karena risiko kematian juga dikhawatikan psikis ibu nya belum stabil untuk memiliki seorang anak. Selain itu faktor ekonomi juga dikhawatirkan belum siap. Banyak sekali sisi negatif dari kehamilan pada remaja ini. Pergaulan boleh saja asal bisa memilah antara yg positif dan juga negatif.
    Adapun faktor-faktor kehamilan pada remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    dan peer pressure: masa remaja merupakan masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat.
    2. Peran seksual pervasive dari media: remaja sering terekspose dengan paparan dari media terkait seks, aktivitas seksual dan pentingnya menjadi orang yang menarik perhtian lawan jenis dan menjadikan remaja terjebak pdalam perilaku seks pra nikah, yang antara lain berujung pada KTD.
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa semakin muda usia remaja, semakin mudah untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang terpaksa. Akibat dari proses kurangnya pematangan seksual ini sering kali menimbulkan permasalahan tersendiri bagi remaja perempuan.
    4. Misuse atau kontrasepi: remaja kurang mengetahui metode kontrasepsi yag spesifik dan penggunaan kontrasepsi yang tepat.
    5.Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan: perencanaan masa remaja minimal dan kurang bisa berfikir tentang akibat dari aktivitas seksual mereka.
    6. Kurang adanya dukungan akan seksual: usia remaja merupakan bagian terpenting dalam membangun masa depan yang lebih cerah dengan berbagai impian akan cita-cita dan harapan, peran serta orang tua dan lingkungan selalu seiring sejalan memberikan berbagai macam kegiatan dan obrolan positif pada kalangan remaja.

  22. Pergaulan bebas memang sekarang ini cukup berperan besar dalam kehamilan remaja. Kurangnya segi pendidikan mengenai seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan dapat membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.Salah satu nya karena sinetron Sekarang yang selalu melibatkan adegan berpacaran tidak cukup hanya dengan bergandengan tangan yakni dengan pekukan dan ciuman bahkan sampai sesualitas. Tidak adanya hubungan seks menjadi pemicunya. Faktor yang mempengaruhi yakni
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan presure mengakibatkan aktivasi seksual karena tekanan dari kawannya. Karena biasanya seseorang akan meniru temannya yang melakukan seksual
    2.peran seksual yang persasive dari media mengakibatkan remaja terjebak dalam seks.
    3.aktivitas seksual terpaksa
    4.kurang pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Remaja kurang mengetahui arti kontrasepsi.
    6. Kurang orientasi masa depan.
    7. Kurang adanya dukungan seksual

  23. Pergaulan bebas memang sekarang ini cukup berperan besar dalam kehamilan remaja. Kurangnya segi pendidikan mengenai seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan dapat membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.Salah satu nya karena sinetron Sekarang yang selalu melibatkan adegan berpacaran tidak cukup hanya dengan bergandengan tangan yakni dengan pekukan dan ciuman bahkan sampai sesualitas. Tidak adanya hubungan seks menjadi pemicunya. Faktor yang mempengaruhi yakni
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan presure mengakibatkan aktivasi seksual karena tekanan dari kawannya. Karena biasanya seseorang akan meniru temannya yang melakukan seksual
    2.peran seksual yang persasive dari media mengakibatkan remaja terjebak dalam seks.
    3.aktivitas seksual terpaksa
    4.kurang pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Remaja kurang mengetahui arti kontrasepsi.
    6. Kurang orientasi masa depan.
    7. Kurang adanya dukungan seksual

  24. Di era modernisasi dan serba digital seperti saat ini, pergaulan bebas adalah salah satu hal yang kerap menjadi momok bagi setiap orangtua dengan anak usia remaja. Apalagi, dampak pergaulan bebas ini cukup menakutkan, mulai dari merusak fisik anak hingga menghancurkan masa depannya.
    Di era modernisasi dan serba digital seperti saat ini, pergaulan bebas adalah salah satu hal yang kerap menjadi momok bagi setiap orangtua dengan anak usia remaja. Apalagi, dampak pergaulan bebas ini cukup menakutkan, mulai dari merusak fisik anak hingga menghancurkan masa depannya.
    Menurut Kalmuss et al (2003, dalam Maurer & Smith 2010) masa remaja adalah masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat. Tekanan teman sebaya mempengaruhi remaja untuk terlibat dalam aktivitas seksualnya.
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  25. Pergaulan bebas memang sekarang ini cukup berperan besar dalam kehamilan remaja. Kurangnya segi pendidikan mengenai seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan dapat membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.Salah satu nya karena sinetron Sekarang yang selalu melibatkan adegan berpacaran tidak cukup hanya dengan bergandengan tangan yakni dengan pekukan dan ciuman bahkan sampai sesualitas. Tidak adanya hubungan seks menjadi pemicunya. Faktor yang mempengaruhi yakni
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan presure mengakibatkan aktivasi seksual karena tekanan dari kawannya. Karena biasanya seseorang akan meniru temannya yang melakukan seksual
    2.peran seksual yang persasive dari media mengakibatkan remaja terjebak dalam seks.
    3.aktivitas seksual terpaksa
    4.kurang pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Remaja kurang mengetahui arti kontrasepsi.
    6. Kurang orientasi masa depan.
    7. Kurang adanya dukungan seksual

  26. Pergaulan bebas memang sekarang ini cukup berperan besar dalam kehamilan remaja. Salah satu cermin atau media yang dapat dilihat sperti perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman dan sampai berhubungan seksual. Dan hal itulah yang menjadi penyebab kasus kehamilan di luar nikah mencapai 80%
    Adapun Faktor yang mempengaruhi yakni
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan presure mengakibatkan aktivasi seksual karena tekanan dari kawannya. Karena biasanya seseorang akan meniru temannya yang melakukan seksual
    2.peran seksual yang persasive dari media mengakibatkan remaja terjebak dalam seks.
    3.aktivitas seksual terpaksa
    4.kurang pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Remaja kurang mengetahui arti kontrasepsi.
    6. Kurang orientasi masa depan.
    7. Kurang adanya dukungan seksu

  27. Artikelnya sangat informatif sekali. Salah satu penyebab kehamilan pada remaja adalah pola pergaulan remaja yang bebas. Kebebasan pergaulan dapat dilihat dari pola remaja berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Perilaku pergaulan bebas dapat diubah dengan melakukan pendekatan dengan berbagai macam teori dan memberikan pendekatan agama yang aktif.
    Faktor-faktor kehamilan remaja :
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure
    2. Peran seksual yang pervasive dari media
    3. Aktivitas seksual yang terpaksa
    4. Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Misuse / kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang akannya dukung akan seksual

  28. Pergaulan remaja di Era Melenium memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai, dan pandangan orang tua yang menabukkan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Semakin banyak dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semakin tingginya angka kehamilan pada remaja, yang bisa membuat putus harapan dan cita-cita pada remaja. Perilaku memang susah diubah walaupun dengan pendekatan berbagai macam teori yang sudah ada, sejatinya yang dapat mengubah hanya kesadaran dari diri sendiri. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak.
    Adapun faktor kehamilan remaja yaitu :
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yang terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akal seksual

  29. Penyebab kehamilan pada remaja salah satunya yaitu pergaulan bebas . Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu. Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit. Hal ini yg dapat berakibat pada pola pergaulan remaja yg bebas dan ditambah dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya .

    Semangkin banyaknya dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semangkin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja yang bisa membuat putus harapan dan cita-cita pada remaja tersebut. Perilaku memang susa diubah walaupun dengan pendekatan berbagai macam teori yang sudah ada namun semua itu bisa disiasati dengan memberikan pendekatan agama yang aktif dalam merubah perilakunya. Namun, apabila orangtua lebih memperhatikan perilaku anaknya dan lebih perhatian bisa jadi akan membantu anak untuk memilih pergaulan yg lebih baik .

    Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak.
    Faktor-faktor kehamilan remaja :
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  30. Pergaulan remaja di Era Melenium ini tidak bisa disamakan dengan pergaulan remaja sepulh atau dua puluh tahun yang lalu.
    Menurut Kalmuss et al (2003, dalam Maurer & Smith 2010) masa remaja adalah masa dimana kesedaran seksual, keingintahuan dan keinginan untuk bereksperimen meningkat. Tekanan teman sebaya mempengaruhi remaja untuk terlibat dalam aktivitas seksualnya. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Wong (2000) bahwa remaja dihadapkan pada harapan adanya perilaku peran seksual yang matang baik dari teman sebaya maupun orang dewasa. Remaja yang terlibat dalam aktivitas seksual biasanya mempunyai teman yang melakukan hal itu juga.
    Pergaulan remaja bisa dilihat dari perkembangan sinetron remaja yang menampilkan adegan-adegan bermesraan. Tidak adanya pendidikan seks bebas yang memadai membuat remaja cenderung terkena imbas seks bebas dari lingkungannya. Semakin maraknya mobilisasi yang terjadi menyebabkan semakin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja. Perilaku memang sulit diubah walaupun dengan pendekatan apapun namun bisa disiasati dengan memberikan pendekatan agama yang aktif dalam merubah perilakunya
    Faktor yang mempengaruhi yakni
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan presure mengakibatkan aktivasi seksual karena tekanan dari kawannya. Karena biasanya seseorang akan meniru temannya yang melakukan seksual
    2.peran seksual yang persasive dari media mengakibatkan remaja terjebak dalam seks.
    3.aktivitas seksual terpaksa
    4.kurang pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Remaja kurang mengetahui arti kontrasepsi.
    6. Kurang orientasi masa depan.
    7. Kurang adanya dukungan seksual

  31. Salah satu penyebab kehamilan pada remaja.
    Salah satu cermin dapat dilihat dari perkembangan sinetron remaja sekarang jauh lebih eksplisit menampilkan adegan-adegan bermesraan dan cara pacaran remaja sekarang tidak cukup hanya sebatas bergandengan tangan, tetapi sudah jauh dari itu, berpelukan, berciuman bahkan sampai berhubungan seksual. Hal ini berimbas dari pola pergaulan remaja yang bebas. Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin yang berbeda dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.
    Faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja menurut maurer dan smith (2010)
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure.
    2. Peran seksual yang pervasive dari media
    3. Aktivitas seksual yang terpaksa
    4. Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang adanya dukungan akan seksual

  32. Pergaulan bebas memang sekarang ini cukup berperan besar dalam kehamilan remaja. Kurangnya segi pendidikan mengenai seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan dapat membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.Salah satu nya karena sinetron Sekarang yang selalu melibatkan adegan berpacaran tidak cukup hanya dengan bergandengan tangan yakni dengan pekukan dan ciuman bahkan sampai sesualitas. Tidak adanya hubungan seks menjadi pemicunya. Faktor yang mempengaruhi yakni
    1. Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan presure mengakibatkan aktivasi seksual karena tekanan dari kawannya. Karena biasanya seseorang akan meniru temannya yang melakukan seksual
    2.peran seksual yang persasive dari media mengakibatkan remaja terjebak dalam seks.
    3.aktivitas seksual terpaksa
    4.kurang pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5. Remaja kurang mengetahui arti kontrasepsi.
    6. Kurang orientasi masa depan.
    7. Kurang adanya dukungan seksual

  33. Baik, bagus sekali artikelnya dan terimakasih sehingga memudahkan saya dan pembaca lainnya dapat memahami informasi yg di maksudnya dan saya menyimpulkan bahwa
    Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada remaja yang merupakan akibat perilaku seksual baik disengaja (sudah menikah) atau tidak disengaja (belum menikah). Kehamilan remaja disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

    > Faktor agama dan iman

    Kurangnya penanaman nilai-nilai agama sejak dini dan tipisnya iman remaja, akan berdampak pada terjerumusnya remaja pada pergaulan bebas.

    > Faktor lingkungan

    Orang tua –> Peran orang tua dalam keluarga, terutama perkembangan anak/remaja, sangat penting. Peran dan perhatian orang tua sangat berpengaruh pada perkembangan mental anak. Perhatian, cinta dan kasih sayang orang tua sangat dibutuhkan anak pada masa remaja, yang mana pada masa ini remaja sedang mencari jati dirinya. Sehingga apabila anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua, anak mencari sosok pengganti yang dapat memberikan perhatian dan kasih sayang seperti yang anak harapkan.
    Pendidikan seks yang kurang dari orang tua dan keluarga –>Komunikasi yang lebih terbuka antara anak dan orang tua, dapat berperan penting dalam pemantauan perilaku anak di masyarakat. Informasi yang cukup tentang seksualitas yang anak dapatkan dari orang tua, dapat meminimalisasi keingintahuan anak untuk mengakses informasi di luar rumah ( internet, media cetak, teman sebaya, maupun pacar ).
    Teman, tetangga dan media –>Pergaulan yang salah dan penyalahgunaan media dapat menyebabkan perubahan pola pikir pada remaja tentang seks, sehingga menreka menganggap bahwa seks pranikah adalah suatu hal yang lazim.

  34. Pergaulan bebas sekarang cukup besar peranannya dalam kehamilan remaja. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Seharusnya orang tua lebih fleksibel terkait masalah seksual karena itu merupakan bekal penting untuk para remaja. Banyak teori yg mengatakan untuk mengubah perilaku namun menurut saya tidak efektif, bahkan menanamkan agama pun tidak menjamin masih banyak diluar sana keluaran pondok tapi masih mengalami pergaulan bebas. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak.
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  35. Pergaulan bebas sekarang cukup besar peranannya dalam kehamilan remaja. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Seharusnya orang tua lebih fleksibel terkait masalah seksual karena itu merupakan bekal penting untuk para remaja. Banyak teori yg mengatakan untuk mengubah perilaku namun menurut saya tidak efektif, bahkan menanamkan agama pun tidak menjamin masih banyak diluar sana keluaran pondok tapi masih mengalami pergaulan bebas. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak. Dan orang awam masih menganggapnya pendidikan seks itu negatif kalau di bicarakan kepada anak dibawah umur sehingga anak remaja sekarang banyak pergaulan yg negatif diluar lingkungan rumah atau keluarga
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  36. Pergaulan bebas yang sekarang cukup besar peranannya dalam kehamilan remaja. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Seharusnya orang tua lebih fleksibel terkait masalah seksual karena itu merupakan bekal penting untuk para remaja. Banyak teori yg mengatakan untuk mengubah perilaku namun menurut saya tidak efektif, bahkan menanamkan agama pun tidak menjamin masih banyak diluar sana keluaran pondok tapi masih mengalami pergaulan bebas. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak. Dan orang awam masih menganggapnya pendidikan seks itu negatif kalau di bicarakan kepada anak dibawah umur sehingga anak remaja sekarang banyak pergaulan yg negatif diluar lingkungan rumah atau keluarga
    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kurang dukungan akan seksual

  37. Teori lawrence w greeb merupakan salah satu teori modifikasi perubahan prilaku yang dapat di gunakan dalam mendiagnosis masalag kesehatan ataupun sebagainya

    Faktor² yg mempengaruhi adalah
    1. Predisposisi
    2. Pendukung
    3. Pendorong

    Penggunaan kerangka kerja precede and proceed
    Precede: predisposing, reinforcing, enabling couse in educational diagnosis and evaluation
    Proceed : policy, regulation, organizational and environmental development

    Fase kerangka kerja
    1.diagnosa sosial
    2.diagnosa epidemiologi
    3.diagnosa prilaku dan lingkungan
    4.diagnosa pendidikan dan organisasi
    5.diagnosa admin dan kebijakan
    6 implementasi
    7.proses evaluasi
    8.pengaruh evaluasi
    9.hasil atau keluaran evaluasi

  38. las
    M. Lukman sasongko Juni 7, 2020 At 10:59 am
    Pergaulan bebas memang sekarang ini cukup berperan besar dalam kehamilan remaja. Kurangnya segi pendidikan mengenai seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan dapat membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya. Seharusnya orang tua lebih fleksibel terkait masalah seksual karena itu merupakan bekal penting untuk para remaja. Banyak teori yg mengatakan untuk mengubah perilaku namun menurut saya tidak efektif, bahkan menanamkan agama pun tidak menjamin masih banyak diluar sana keluaran pondok tapi masih mengalami pergaulan bebas. Peningkatan angka kehamilan ini sejalan dengan semakin besarnya angka kematian pada ibu dan anak.

    Faktor faktor kehamilan remaja
    1. Perubahan hormonal timbulnya kesadaran seksual
    2. Peran seksual dari media
    3. Aktivitas seksual yg terpaksa
    4. Kurang pengetahuan tentang seksual dan konsepsi
    5. Misuse atau kontrasepsi
    6. Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7. Kur

  39. Hal ini berimbas dari pola pergaulan remaja yang bebas. Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin yang berbeda dengan mudah dapat dilihat dari pola remaja berpacaran. Dengan tidak adanya pendidikan seks yang memadai dan pandangan orang tua yang menabukan hal-hal yang berkaitan dengan seks membuat remaja cenderung terkena imbas seks dari pergaulan bebas, baik dari lingkungan masyarakat maupun lingkungan sebaya.

    Berbicara pada hal perilaku yang sering terjadi dikalangan remaja memang membuat kita semua cukup tertegun dengan apa yang telah terjadi. Semangkin banyaknya dan maraknya tingkat mobilisasi yang terjadi menyebabkan semangkin tingginya angka kehamilan yang terjadi pada remaja yang bisa membuat putus harapan dan cita-cita pada remaja tersebut.
    faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja menurut Maurer dan Smith (2010), karena ternyata 80% kehamilan remaja adalah tidak diinginkan. Sebagian besar remaja mengenal hubungan seks melalui media berpacaran.
    1.Perubahan hormonal, timbulnya kesadaran seksual dan peer pressure
    2.Peran seksual yang pervasive dari media
    3.Aktivitas seksual yang terpaksa
    4.Kurangnya pengetahuan tentang seks dan konsepsi
    5.Misuse atau kontrasepi
    6.Kurangnya maturitas dan orientasi masa depan
    7.Kurang adanya dukungan akan seksual
    Terimakasih 🤗

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page